Berita
23 June 2025
IRONIS! Kas Masjid Banyak tapi Ada Warga di Sekelilingnya Tidak Mampu Beli Beras
Admin DMI
3 menit baca
SEMARANG – Awas! Jangan coba-coba menggunakan masjid untuk kegiatan politik praktis. “Jangan coba-coba, terutama di daerah-daerah, menggunakan masjid untuk keperluan politik praktis. Karena itu bisa menjadi pelanggaran konstutisi,” tegas H Imam Buchori SAg MSi, Kepala Bidang Penerangan Agama Islam, Zakat, dan Wakaf Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah.
Pernyataan itu disampaikan Imam Buchori sebelum membuka secara resmi Rapat Kerja Wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Jawa Tengah dengan tema Penguatan Peran Dewan Masjid Indonesia, di Hotel Muria Semarang, Sabtu, 23 Desember 2023.
Selain mengingatkan kepada para takmir masjid di seluruh Jawa Tengah di masa kampanye Pemilu 2024 termasuk Pilpres 2024, Imam Buchori juga meminta masjid dijadikan sebagai masjid ramah anak, masjid ramah lansia, dan masjid ramah kepada masyarakat.
“Kasihan warga miskin di sekitar masjid. Ironi, kas masjid banyak, berjuta-juta rupiah, puluhan juta rupiah, namun di sekelilingnya ada warga miskin tidak diopeni. Ada warga di sekeliling masjid tak mampu beli beras, misalnya. Kami mengingatkan kepada para takmir para takmir, jangan sampai kejadian seperti itu,” kata Imam Buchori.
Selain itu, lanjut dia, masjid juga memiliki fungsi memberikan pembinaan kepada generasi muda. “Kalau dulu kami janjian ketemuan di masjid. Apa saja sentralnya di masjid. Sekarang banyak masjid kosong. Padahal di Jatwng ada 35 juta warga muslim.”
Ketum PW DMI Jateng Prof Ahmad Rofiq menekankan pentingnya sertifikasi status tanah masjid. “Dulu, saat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi Gubernur DKI, ada gereja dirobohkan karena status tanahnya tidak jelas dan tidak punya IMB. Ini kan bahaya. Banyak masjid bisa dirobohkan jika status tanahnya tidak jelas, tidak bersertifikat dan tidak punya IMB,” katanya.
Prof Ahmad Rofiq menyatakan pentingnya pendirian Unit Pengumpul Zakat atau UPZ DMI. Salah satu tujuannya adalah untuk membiayai kepengurusan sertifikasi tanah masjid.
“Selain itu, saya juga mengimbau kepada seluruh takmir masjid di Jawa Tengah, bagaimana menjadikan jamaah sholat itu sekaligus sebagai menjadi jamaah masjid. Misalnya
selalu mengadakan Jumat Berkah, yang jumatan disiapkan makan siang, sehingga peserta salat Jumat semakin ramai. Kita tak perlu mempertanyakan apa motifasi orang mau salat Jumat di masjid, yang penting mereka mau jumatan.”
Prof Ahmad Rofiq mencontohkan masjid di Sragen. Di masjid itu, setiap Jumat pagi, takmirnya bagi-bagi sayur dan beras. Berasnya 20 kg-25 kg.
“Ini luar biasa. Bagaimana menjadikan masjid itu bisa nyaman, masjid ramah anak. Ada sekolah ramah anak yang dideklarasikan, maka masjid ramah anak itu penting juga dideklarasikan. Masjid itu sebaiknya buka selama 24 jam, tidak ada istilahnya masjid tutup. Anak-anak diusahakan main di masjid. Di Sragen memang luar biasa. Ada wifi, kepengurusan di masjid melibatkan anak muda,” tandasnya.
Sekretaris Umum PW DMI Jateng Prof Imam Yahya menyatakan, bahwa tujuan Rakerwil PW DMI Jawa Tengah adalah melakukan koordinasi pengurus Wilayah DMI Jateng dengan Pengurus Daerah DMI Kabupaten dan Kota.
“Kami perlu mengadakan Rakerwil PW DMI Jateng ada 5 hal penting: Pertama mendinamisasi kepengurusan baik di wilayah Jateng maupun di daerah Kabupaten/Kota,” jelasnya.
Kedua, lanjut Guru Besar UIN Walisongo Semarang ini, adalah merumuskan program kerja di tahun 2024 ke depan khususnya di Pengurus Wilayah DMI Jawa Tengah.
“Ketiga, lesson learn dari Pengurus DMI Kab Kota se Jawa Tengah tentang pemberdayaan masjid sebagai temat pemberdayaan ummat di Indonesia.”
Keempat, adalah meyakinkan kepada para pengurus DMI Wilayah/Daerah Kabupaten Kota bahwa eksistensi DMI pasca munculnya BKM adalah mitra bersama dalam rangka memberdayakan masjid.
“Kelima adalah menetralisasi masjid yang indepenet, tidak bisa dijadikan sebagai tempat politik praktis menjenag pemilu 2024,” tandasnya.
Pernyataan itu disampaikan Imam Buchori sebelum membuka secara resmi Rapat Kerja Wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Jawa Tengah dengan tema Penguatan Peran Dewan Masjid Indonesia, di Hotel Muria Semarang, Sabtu, 23 Desember 2023.
Selain mengingatkan kepada para takmir masjid di seluruh Jawa Tengah di masa kampanye Pemilu 2024 termasuk Pilpres 2024, Imam Buchori juga meminta masjid dijadikan sebagai masjid ramah anak, masjid ramah lansia, dan masjid ramah kepada masyarakat.
“Kasihan warga miskin di sekitar masjid. Ironi, kas masjid banyak, berjuta-juta rupiah, puluhan juta rupiah, namun di sekelilingnya ada warga miskin tidak diopeni. Ada warga di sekeliling masjid tak mampu beli beras, misalnya. Kami mengingatkan kepada para takmir para takmir, jangan sampai kejadian seperti itu,” kata Imam Buchori.
Selain itu, lanjut dia, masjid juga memiliki fungsi memberikan pembinaan kepada generasi muda. “Kalau dulu kami janjian ketemuan di masjid. Apa saja sentralnya di masjid. Sekarang banyak masjid kosong. Padahal di Jatwng ada 35 juta warga muslim.”
Ketum PW DMI Jateng Prof Ahmad Rofiq menekankan pentingnya sertifikasi status tanah masjid. “Dulu, saat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi Gubernur DKI, ada gereja dirobohkan karena status tanahnya tidak jelas dan tidak punya IMB. Ini kan bahaya. Banyak masjid bisa dirobohkan jika status tanahnya tidak jelas, tidak bersertifikat dan tidak punya IMB,” katanya.
Prof Ahmad Rofiq menyatakan pentingnya pendirian Unit Pengumpul Zakat atau UPZ DMI. Salah satu tujuannya adalah untuk membiayai kepengurusan sertifikasi tanah masjid.
“Selain itu, saya juga mengimbau kepada seluruh takmir masjid di Jawa Tengah, bagaimana menjadikan jamaah sholat itu sekaligus sebagai menjadi jamaah masjid. Misalnya
selalu mengadakan Jumat Berkah, yang jumatan disiapkan makan siang, sehingga peserta salat Jumat semakin ramai. Kita tak perlu mempertanyakan apa motifasi orang mau salat Jumat di masjid, yang penting mereka mau jumatan.”
Prof Ahmad Rofiq mencontohkan masjid di Sragen. Di masjid itu, setiap Jumat pagi, takmirnya bagi-bagi sayur dan beras. Berasnya 20 kg-25 kg.
“Ini luar biasa. Bagaimana menjadikan masjid itu bisa nyaman, masjid ramah anak. Ada sekolah ramah anak yang dideklarasikan, maka masjid ramah anak itu penting juga dideklarasikan. Masjid itu sebaiknya buka selama 24 jam, tidak ada istilahnya masjid tutup. Anak-anak diusahakan main di masjid. Di Sragen memang luar biasa. Ada wifi, kepengurusan di masjid melibatkan anak muda,” tandasnya.
Sekretaris Umum PW DMI Jateng Prof Imam Yahya menyatakan, bahwa tujuan Rakerwil PW DMI Jawa Tengah adalah melakukan koordinasi pengurus Wilayah DMI Jateng dengan Pengurus Daerah DMI Kabupaten dan Kota.
“Kami perlu mengadakan Rakerwil PW DMI Jateng ada 5 hal penting: Pertama mendinamisasi kepengurusan baik di wilayah Jateng maupun di daerah Kabupaten/Kota,” jelasnya.
Kedua, lanjut Guru Besar UIN Walisongo Semarang ini, adalah merumuskan program kerja di tahun 2024 ke depan khususnya di Pengurus Wilayah DMI Jawa Tengah.
“Ketiga, lesson learn dari Pengurus DMI Kab Kota se Jawa Tengah tentang pemberdayaan masjid sebagai temat pemberdayaan ummat di Indonesia.”
Keempat, adalah meyakinkan kepada para pengurus DMI Wilayah/Daerah Kabupaten Kota bahwa eksistensi DMI pasca munculnya BKM adalah mitra bersama dalam rangka memberdayakan masjid.
“Kelima adalah menetralisasi masjid yang indepenet, tidak bisa dijadikan sebagai tempat politik praktis menjenag pemilu 2024,” tandasnya.